Selasa, 22 Maret 2011

Belajar, Tanggung Jawab yang Terabaikan



Jika kita ditanya, "Apa tugas seorang pelajar?" pasti kita akan menjawab "Belajar". Tapi sebagai seorang pelajar, sudah sadarkah kita dengan jawaban tersebut...??? Jawabannya pasti belum. Kenapa...??? Karena sebagai seorang pelajar kita sering kali lalai dan meninggalkan tugas tersebut.

Bukannya belajar, kita justru sering menghabiskan waktu untuk bermain dan bermalas-malasan sehingga lupa akan kewajiban kita sebagai seorang pelajar. Mengapa sulit rasanya bagi kita untuk belajar...??? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sudah saatnya kita untuk mengoreksi diri apakah kita sudah melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang pelajar atau belum. Jika kita merasa kewajiban kita sebagai seorang pelajar belum terlaksana dengan baik, sudah saatnya kita untuk merubah itu semua. Karena, kapan lagi kita mulai bisa untuk merubah itu semua kalau bukan dari sekarang.

Sudah saatnya bagi kita untuk menjalankan tugas dan kewajiban kita sebagai pelajar dengan baik. Jika kita sudah melaksanakan kewajiban kita dengan baik, niscaya kita akan menjadi seorang pelajar yang penuh dengan prestasi. Jika kita berprestasi, bukan hanya kita yang bangga tapi orang tua, guru, teman, tetangga, bahkan negara pun akan bangga kepada karena memiliki anak bangsa yang berprestasi. Untuk itu marilah kita bersama-sama melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang pelajar dengan baik.

Minggu, 13 Maret 2011

Bayi Pun Mengerti Matematika Dasar


Kamis, 17 Februari 2011 

(Foto: Google image)

LONDON - Seorang bayi bisa jadi sudah memahami konsep berhitung sebelum dia berjalan. Demikian hasil studi tim peneliti University of Queensland, yang dilansir Telegraph, Kamis (17/2/2011).

Menurut studi tersebut, sejak usia 18 bulan, bayi sudah bisa memahami penghitungan sederhana. Para peneliti menemukan, bayi berusia 18 bulan lebih memilih menyaksikan video yang menggambarkan penghitungan secara tepat, ketimbang video dengan penghitungan yang kurang tepat.

Kendati umumnya baru menguasai perhitungan pada usia empat tahun, hasil studi tersebut mengungkapkan, prinsip menghitung sudah dipelajari anak-anak sejak dini.

"Penemuan ini menjelaskan bahwa manusia mulai belajar menghitung jauh lebih awal dari perkiraan semula," jelas Profesor Virginia Slaughter.

Pada studi tersebut, sejumlah batita diajak menyaksikan beberapa video berbeda yang menampilkan penghitungan enam ekor ikan. Satu versi menampilkan penghitungan yang benar, sementara lainnya menampilkan penghitungan yang salah.

Pada satu tes terhadap 36 batita asal Australia, peneliti menemukan jika bayi berusia 18 bulan lebih menyukai versi video yang benar.

"Anak-anak mulai berhitung setelah usia dua tahun. Kemampuan mereka berkembang pada tahun-tahun berikutnya. Namun sebelum itu, bayi menyaksikan beberapa contoh menghitung yang didemonstrasikan oleh orangtua dan saudara mereka, atau melalui televisi," tutur Slaughter.

"Data kami menunjukkan bahwa, bayi antara usia 15 hingga 18 bulan mulai belajar prinsip abstrak tentang perhitungan secara benar melalui kebiasaan berhitung dalam budaya mereka," pungkasnya.

Bulan Ternyata Memang Berwarna Perak


jum'at, 22 Oktober 2010
Bulan (foto: Google Image)

CALIFORNIA - Sastrawan selama ini melukiskan bulan selalu berwarna 'perak' dalam setiap puisinya. Tahukan anda, berdasarkan temuan NASA, bulan memang terdiri dari materi-materi berwarna silver.

Temuan ini didapati NASA setelah mereka mengirimkan roket penelitian ke bulan. Alih-alih ingin memastikan adanya air di dalam bulan, lembaga antariksa AS itu malah menemukan banyak senyawa logam yang tersedia di bumi.

Dilansir melalui Telegraph, Jumat (22/10/2010), NASA mengaku benar-benar menemukan senyawa tersebut di bulan. Bahkan mereka juga menemukan elemen-elemen perak, meski kuantitasnya belum layak dijadikan alasan untuk membuka tambang perak di bulan.

Lebih penting lagi, NASA juga menemukan apa yang selama ini dicari di bulan, air. Ternyata 5,6 persen permukaan bulan, khususnya di kawah yang bernama Cabeus, mengandung air. Jumlah itu cukup untuk membawa para peneliti NASA ke bulan dan melanjutkan penelitian.

Sayangnya bulan juga ternyata memiliki kandungan merkuri dalam tanah yang cukup tinggi sehingga berpotensi membahayakan penjelajah/peneliti.

Misi bernama Lunar Crater Remote Observation dan Sensing Satellite (LCROSS) ini memang sengaja menabrakan roket Centaur untuk membuat sebuah kubang di kawah dengan kutub selatan bulan. Material bulan yang keluar dari tabrakan tersebut kemudian dianalisa oleh sebuah perangkat yang disediakan oleh divisi Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA.

Sasaran yang dipilih adalah kawah Cabeus, yang terletak di kawasan Bulan yang cukup teduh dengan suhu turun serendah 35 Kelvin (minus 238C). Ketika roket menghantam bagian bawah kawah pada tanggal 9 Oktober tahun lalu itu, setidaknya terbuatlah lubang berukuran 70 hingga 100 kaki dengan diameter sedalam 6 kaki. Selain itu, materi yang terlempar diperkirakan mencapai dua ton.

Temuan ini menunjukkan bahwa tanah kawah jauh lebih kompleks dari yang diharapkan. Tidak hanya mengandung air tapi senyawa lain lain juga banyak ditemukan, termasuk merkuri, kalsium, magnesium, karbon monoksida dan dioksida, amonia, natrium, dan sedikit perak.

"Dengan ditemukannya banyak senyawa ini, bulan dapat disebut sebagai peti harta karun berisi senyawa dan elemen yang tersimpan cukup lama. Apalagi dengan adanya kandungan air dengan jumlah yang sama dengan merkuri akan menjadi tantangan bagi eksplorasi yang akan dilakukan manusia," ujar ilmuwan dari Brown University, Dr. Peter Schultz. (srn)

Jilatan Api Matahari Ganggu Komunikasi di Bumi


Jum'at, 25 Februari 2011
Gambar: ilustrasi
COLORADO - Seorang profesor mengatakan bahwa jilatan api Matahari terbesar terjadi dalam sebuah badai angkasa terbesar pada 15 Februari silam, setidaknya dalam waktu empat tahun terakhir dan telah mengganggu beberapa jalur komunikasi di Bumi.

Profesor Daniel Baker dari University of Colorado Boulder, seorang ahli cuaca angkasa, mengatakan kalau badai angkasa sangat mempengaruhi jalur komunikasi di Bumi. Demikian seperti yang dikutip dari Cellular News, Jumat (25/2/2011).

"Jilatan api yang diklasifikasikan sebagai Class X pada kejadian tanggal 15 Februari telah memuntahkan miliaran ton partikel ke Bumi yang disebut sebagai 'penyemburan koronal massal' dan memicu badai geomagnetik di ladang magnetik di Bumi," ujar Profesor Baker.

Penyemburan energi dalam skala besar tersebut dapat menyebabkan berbagai variasi masalah sosioekonomik dan keamanan mulai dari kekacauan sistem navigasi udara.

"Matahari kembali hidup. Karena selama beberapa tahun terakhir aktivitas matahari selalu 'diam'," jelas Profesor Baker.

"Dari sudut pandangan ilmuwan, jilatan api Class X, adalah jilatan api matahari yang paling kuat," ungkap Profesor Baker

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), beberapa lagi penyemburan koronal massal akan mencapai atmosfir Bumi dalam kurun waktu dua hari ke depan.

"Ketergantungan manusia akan teknologi membuat masyarakat menjadi lebih rentan akan efek cuaca angkasa. Akan tetapi para ilmuwan kini telah membuat beberapa langkah postif terhadap fenomena ini," kata Profesor Baker.

"Akan sangat menarik melihat bagaimana sistem teknologi manusia akan bertahan terhadap kerasnya cuaca angkasa, dan bisa membangun teknologi komunikasi yang kuat, sebagaimana aktivitas matahari akan kembali meningkat," tutup Profesor Baker.
(srn)

Sabtu, 12 Maret 2011

                                                                                                                                                                   Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

Jumat, 11 Maret 2011

guru di smpn 1 prambon


Foto diatas merupakan kenangan foto terakhir dengan pimpinan SMPN 1 Prambon yang ke-7. tapi ada sedikit yang kurang nech... mereka kayaknya kurang kompak dalam seragam.. nah sapa yang nggak pake seragam.??? liat aja tuch.


                           Foto diatas merupakan para nenek dan kakek moyang SMPN 1 Prambon.... nah biar siswa - siswa SMPN 1 Prambon mengetahuinya. Kalo diitung - itung udah 8 generasi lho mulai dari Bapak Suprapto sampai Bapak Sururi. lengkapnya adalah: 1. Bpk Suprapto 2. Bpk. Soegiatmo 3. Bpk. Ridwan 4. Bpk. Donik 5. Ibu Ami Yarmani 6. Bpk. Baqir Adam 7. Bpk. Abdul Latief 8. Bpk. Achmad Sururi

Rabu, 02 Februari 2011

Tata Surya Dipadati 33 Ribu Asteroid

Rabu, 2 Februari 2011 - 12:35 wib
WASHINGTON - Sebuah survei terbaru dari NASA, mengenai batuan angkasa di sistem tata surya, menemukan sekira 20 komet, lebih dari 33 ribu asteroid, dan 134 objek angkasa lainnya yang berada dekat Bumi.

Misi NEOWISE dari NASA baru saja menyelesaikan survei tersebut, yang mana tugas kedua dari teleskop angkasa Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE). WISE memenuhi tugasnya untuk memfoto langit secara keseluruhan satu setengah kali dalam cahaya infra merah tahun lalu. Demikian seperti yang dikutip dari Space.com, Rabu (2/2/2011).

"Katalog terbaru dari batuan angkasa tersebut membantu menambah pengetahuan kita mengenai isi dari tata surya," ujar para ilmuwan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa sangat penting untuk mempelajari lebih mengenai near-Earth objects (NEOs), yang terdiri dari asteroid dan komet dengan orbit, yang mana berpotensi untuk menabrak planet Bumi.

"Hanya satu tahun observasi dari proyek NEOWISE tapi sudah menambah data mengenai NEOs dan benda-benda lain di tata surya kita," ungkap Lindley Johnson, Program Executive for NEO Observation Program.

Setelah NEOWISE sukses menyelesaikan tugasnya, pesawat tanpa awak WISE akan kembali ke orbit dekat Bumi dan berubah ke mode hibernasi.

Teleskop angkasa WISE senilai USD320 juta tersebut diluncurkan pada bulan Desember 2009. WISE telah menangkap lebih dari 2,7 juta gambar dari objek angkasa, mulai dari galaksi kejauhan sampai ke asteroid dan komet yang berada dekat Bumi.

Observasi NEOWISE dapat membantu para ilmuwan untuk menjelaskan ukuran serta komposisi dari batuan-batuan angkasa yang baru ditemukan tersebut.
(srn)

BAGUSCIEANNGHKCINNTA © 2008 Template by:
SkinCorner